Pada suatu pagi istri Pandir, si Sarinem ngomelin suaminya.Sarinem : "Pak-e, lihat deh tetangga kita yang baru pindah itu?"Pandir : "Emang kenapa mereka, Bu-ne?"
Sarinem : "Liat dong! Tiap pagi sebelum pergi kerja, sang suami selalu menciumnya. Kalau pulang kerja, dia akan bawakan istrinya sekuntum bunga mawar. Mesra banget mereka! Kenapa Pak-e tidak seperti itu?"
Esok paginya Pandir termangu-mangu di depan rumah sambil memegang pipinya yang merah merona. Istrinya, si Sarinem, menanyakan permasalahannya padanya.
Sarinem : "Kenapa, Pak-e?"Pandir : "Kemarin kamu bilang aku harus seperti tetangga sebelah. Tadi aku sudah ke rumah tetangga sebelah. Aku cium istri tetangga sebelah rumah kita itu! Eh . . . . malah aku digampar pake sandal jepit! Pedes sekali nih pipiku, Bu-ne . . . .
!!!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar